Hai, selamat malam.
Malam ini indah ya, seperti malam beberapa saat lalu, saat di mana belum ada sebuah sapaan "aku" dan "kamu".
Sebetulnya, ini bagian dari sulitnya aku untuk lupa akan itu semua, lupa akan semua perubahan yang telah terjadi.
Bahkan, sama halnya ketika aku menulis ini, seolah aku sedang berbicara dengan kita yang dulu, kita yang masih menggunakan sapaan "aku" dan "kamu".
Sepertinya aku tidak siap, mmmh.. bukan, bukan tidak siap, tetapi belum siap lebih tepatnya.
Sepertinya aku belum siap akan semua yang telah berubah dan semua yang telah berpindah..
Semua yang telah bergeser dari suatu titik ke titik lainnya.
Mudah, contohnya seperti saat ini, aku masih sering bersikap jauh lebih kanak-kanak dibandingan dengan umurku, dan di sinilah aku baru sadar, kalau ternyata aku belum siap untuk berpindah..
Aku belum siap untuk berpindah dari aku yang dahulu menjadi aku yang sekarang..
Aku belum siap untuk menerima semuanya yang telah berubah, perubahan suasana, sikap, perilaku, dan semua hal yang memang seharusnya sudah berubah karena pergeseran situasi.
Itu hanyalah contoh kecil, tetapi masih ada sebuah contoh yang saat ini mungkin masih aku alami..
Sebuah perpindahan besar yang sangat mempengaruhi hari-hari dalam kehidupanku..
Kamu,
Yang telah membuat aku jatuh cinta.
Kamu, orang yang membuat aku seperti ini, seperti sekarang ini..
Walau tidak seutuhnya kamu yang merubah, tetapi setidaknya kamu memiliki peran yang cukup besar dalam perubahanku..
Aku rasa aku belum siap, untuk berpindah dari "aku" dan "kamu" ke "saya" dan "anda" atau yang lainnya..
Paling tidak, berpindah dari "aku" dan "kamu" yang dulu ke "aku" dan "kamu" yang sekarang, yang berbeda dalam segala halnya..
Orang bilang, ketidak siapan aku untuk berpindah bahkan pergi itu disebabkan oleh kamu yang masih aku anggap terlalu indah, padahal...
Padahal mungkin ada benarnya, tetapi itu tidak seutuhnya benar..
Aku hanya belum siap untuk kembali memulai sesuatu yang baru, aku hanya belum siap akan semua keadaan yang telah berubah seperti sekarang ini.
Ya, benar, kamu memang indah.
Tetapi, aku menyadari bahwa ini sudah berbeda, keindahan kamu bukan lagi untuk "aku" dan "kamu" yang pernah kita miliki.
Keindahan kamu sudah milik "aku" dan "kamu" kepunyaan orang lain.
Semua sudah berubah, semua sudah bergeser, semua telah berpindah.
Ternya aku masih penuh dengan ketidak siapan, aku belum siap akan kondisi yang seharusnya aku sudah bisa lewati ini.
Aku masih terlalu tidak tega meninggalkan semua yang telah lama untuk kepergianku menuju yang baru..
Aku masih telalu sayang untuk meninggalkannya, bahkan aku cenderung terus membawanya.
Itulah sebab dari semua kegagalanku, aku gagal untuk berpindah, bahkan hanya untuk bergeser.
Aku sudah terlanjur membuat sebuah stigma besar terhadap ketidak nyamanan dari sebuah perpindahan.
Aku terlalu membesar-besarkan sesuatu yang membuatku tidak nyaman di kondisi yang mungkin telah lama baru, dan aku terlalu terikat dengan kenyamanan yang selalu kubawa dari kepunyaanku yang lama..
Sekarang aku sadar, ternyata aku tidak bisa seperti itu, yang aku butuhkan hanyalah sebuah kesiapan untuk meninggalkan dan kesiapan untuk beradaptasi..
Sebuah kesiapan untuk meninggalkan kenyamanan yang telah menjadi semu..
Aku harus membuat sesuatu yang baru, karena aku tidak akan pernah selamanya diam di dalam satu tempat, aku harus bergeser..
Perpindahan yang dilakukan tidak selalu untuk semua hal yang berhubungan dengan meninggalkan yang telah lalu..
Bisa jadi perpindahan yang dilakukan hanya untuk mengatasi kejenuhan dan mencari sesuatu yang baru.
Memang benar ungkapan salah satu penulis besar yang tidak jarang kubaca karya-karyanya, ia berkata bahwa hidup itu penuh dengan perpindahan, dan kita harus siap menghadapi perpindahan demi perpindahan itu.
Aku mungkin belum siap, dan aku yakin suatu saat aku akan siap, aku akan siap menghadapi semua perpindahan yang terjadi di kehidupanku.
Kecil menjadi besar, teman menjadi sahabat, sahabat menjadi musuh, teman menjadi kekasih, bahkan kekasih menjadi teman. aku harus siap dengan semua perpindahan yang terjadi di dalam kehidupanku.
Yang paling penting adalah kini aku harus menjadi jauh lebih berani, lebih berani untuk meninggalkan sesuatu yang lama dan menikmati sesuatu yang baru. Lebih berani untuk tidak membawa sesuatu yang lama ke sesuatu yang baru. Lebih berani untuk beradaptasi dalam ketidaknyamanan dari suatu perpindahan, dan yang paling penting adalah lebih berani untuk memulai dan menerima sesuatu yang baru tanpa membandingkan dengan sesuatu yang telah kita lewati.
Karena perpindahan adalah sebuah proses di mana kita akan berkembang menjadi seseorang yang jauh lebih baik. Dalam setiap perpindahan akan memiliki cerita dan keunikannya tersendiri, dan setiap perpindahan akan memiliki cinta dan kenyamanannya tersendiri. Sebuah cinta dan kenyamanan yang tidak akan pernah bisa kita bandingkan dengan sesuatu yang telah kita lewati.
kalau udah nyaman, kenapa harus pindah :")
BalasHapuskenyaman selalu menjadi kunci dari sebuah hubungan yang solid.
karena perpindahan tidak selalu dalam sebuah hubungan... masih banyak perpindahan yang akan terjadi yang akan menuntut kita untuk siap dan berubah :)
Hapusterima kasih sudah membaca :) terima kasih pendapatnya :)
Aaaah setuju deh sama i jeverson 😆
BalasHapusterima kasih sudah membaca :)
HapusAaaah setuju deh sama i jeverson 😆
BalasHapusKadang kita dituntut SIAP untuk meninggalkan zona nyaman, untuk mendapat "nyaman" yang lain. Semangat!
BalasHapussetuju :)
Hapusterima kasih sudah membaca dan komentarnya :)
sama-sama.
Hapusmain-main ke tempat saya..
Yap. Pindah itu penting. Karena waktu gak mati, jadi mau gak mau, kita yang terseret di arusnya juga harus bergerak. :D
BalasHapussetuju mas, yang terpenting adalah bagaimana kita harus selalu siap untuk berpindah dan beradaptasi dengan ketidak nyamanan.
Hapusterima kasih sudah membaca mas :)
yaps. harus lebih berani meninggalkan yang lama dan menikmati sesuatu yang baru :)
BalasHapusSalamKenal
setuju mas.. karena yang baru akan memiliki ceritanya tersendiri. salam kenal juga, dan terima kasih telah membaca :)
HapusSadar atau tidak, hidup memang perpindahan. Entah berpindah dengan kemauan sendiri ataupun dipaksa keadaan. Tiada cara lain, selain menikmati setiap prosesnya, pahit, getir, lara. Kelak justru itu akan menjadi cerita baru dari perpindahan itu sendiri. Salam kenal! :D
BalasHapushahaha iya kak.. setuju banget deh, karena hidup itu penuh dengan perpindahan dari satu titik ke titik lainnya.. salam kenal juga kak, dan terima kasih sudah membaca :)
Hapus