Pada Akhirnya
Karena pada akhirnya, hujan akan tetap menjadi hujan. Walau ia datang di waktu yang, ah, jauh, jauh sekali, jauh dari perkiraan dan harapan.
Hujan akan tetap menjadi hujan. Walau ia datang dengan sangat terlambat.
-
Pada akhirnya, kering akan menjadi basah. Walau sekali lagi, hujan datang terlambat.
Kering akan berubah menjadi basah, cokelat menjadi hijau, kerontang menjadi segar.
-
Karena pada akhirnya, kamu akan tetap menjadi kamu. Walau kedatanganmu pun terlambat.
Seorang yang datang sebagai gambaran nyata dari setiap doa yang telah terpanjatkan.
Walau kedatanganmu pun jauh dari harapan dan perkiraan. Bahkan, sangat jauh.
-
Kamu, akan tetap menjadi kamu, yang nantinya akan menjelaskan perihal keterlambatan itu.
Perihal pintu-pintu yang sudah kau masuki sebelum kau akhirnya menemukan pintu yang kau jadikan rebah terakhir.
-
Karena pada akhirnya, aku akan berubah. Dari rapuh menjadi kuat. Dari satu menjadi dua. Dari tidak baik menjadi baik. Dari dibimbing menjadi membimbing.
-
Karena pada akhirnya, akulah yang harus mulai bersahabat.
Dengan kesabaran.
-Rizaldy Fry-
09/12/15

Keren puisinya. Pasti gegera lagi galau hehehe :)
BalasHapuswah makasih mas, hehehehe. begituuuulah
HapusDan pada akhirnya, kesabaran akan bermuara pada hasil yang baik..
BalasHapusmampir ya: muhammadirsyadd.blogspot.co.id dan salam kenal :)
siaapp.. makasih mas sudah berkunjung :) salam kenal jugaaa
Hapus